ITIL Case Study

59 Balasan ke ITIL Case Study

  1. Riki Lesmana berkata:

    Assalamualikum, salam kenal Mas….
    Saya Riki Lesmana saat ini saya diposisikan oleh perusahaan ke Customer Support Department nah yang sy bingungkan dalam ilmu ITIL itu bagian mana saja yang diprioritaskan untuk saya pelajari ? karena setahu saya customer support itu merupakan bagian dimana segala tentang pelayanan terhadap pelanggan diatur sedemikian rupa dari penanganan gangguan IT, SLA, Service Management, Dll. Terimakasih sekali telah memberikan saya kesempatan untuk bertanya.

    • Dede Mulyana berkata:

      Waalaikumsalam Mas Riki,

      Terima kasih telah mengunjungi blog ini.

      Posisi anda di perusahaan tempat anda bekerja dibagi anCustomer Support Department lebih dekat dengan operasional pastinya. Sedangkan sebagaian besar pembahasan mengenai layanan operasional terdapat dalam modul ITIL Service Operation.

      Namun memang Service Operation tidak bisa berdiri sendiri tetapi tergantung terhadap proses dan fungsi lainnya dalam perspektif ITIL, misalnya:
      – Perhitungan SLA mungkin anda juga bisa coba mempelajari topik Service Level Management dalam modul Service Design
      – Layanan apa saja yang dapat dilayani oleh Customer Service atau Service Desk (ITIL), dapat dipelajari pada bagian Service Catalogue

      Walaupun memang seluruh proses dan fungsi dalam ITIL saling berhubungan satu sama lain, baik langsung maupun tidak langsung, namun saya sarankan anda mulai mempelajari dari modul yang sangat dekat dan bersinggungan dengan pekerjaan anda, yaitu ITIL Service Operation.

      Selanjutnya tidak harus mempelajari modul lain secara lengkap, namun coba mempelajari proses-proses atau fungsi-fungsi yang memang berhubungan dengan Service Operation. Dengan cara seperti itu biasanya pengetahuan dan pemahaman terhadap ITIL menjadi lebih efektif dibandingkan dengan mempelajari seluruh proses dan fungsi dalam setiap modul.

      Demikian informasinya semoga membantu

      • lesmana berkata:

        luarbiasa sekali tanggapannya,

        sangat bermanfaat bagi saya,

        kalo bpk berkenan boleh share alamat website modul referensi IT IL yg lengkap? yg bs didonlot modulnya gitu 😀

        ntar saya akan coba mempelajarinya pak…

  2. aditya berkata:

    Mas Dede, kami punya proyek untuk konsultasi ITIL dan membutuhkan konsultan yang memiliki sertifikasi ITIL v3 SM dan Expert, serta auditor dg sertifikat CISA.
    Apakah anda bisa bantu memberikan referensi?
    Mohon kalau bisa lewat email saya.

  3. Zakaria berkata:

    Dear Pak

    Saya belum begitu paham harus mulai dari mana mengimplementasikan dan workflownya seperti apa servicedesk…mohon kiranya bantuannya,,kalau bisa berikut flowcartnyaaa….

    sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya…

    regard

    zaki

  4. Zakaria berkata:

    Dear Pak

    Saya belum begitu paham harus mulai dari mana mengimplementasikan dan workflownya seperti apa servicedesk…mohon kiranya bantuannya,,kalau bisa berikut flowcartnyaaa….

    sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya…

    regard

    zaki

    • Dede Mulyana berkata:

      Mas Zakaria,

      Penerapan Service Desk memang banyak sekali tekniknya, bahkan kalau dilihat dari jenis Service Desk maka workflownya berbeda-beda antara satu jenis dengan jenis lainnya. Berikut ini adalah jenis-jenis Service Desk yang dibedakan menurut tugas dan tanggungjawabnya:
      1. Call Center
      2. Helpdesk
      3. Service Desk

      Sedangkan jenis Service Desk yang dibedakan menurut lokasi dan cara kerjanya adalah:
      1. Local Service Desk
      2. Centralized Service Desk
      3. Virtual Service Desk
      4. Follow-the-Sun Service Desk

      Namun dari semua jenis Service Desk tersebut terdapat beberapa persamaan dalam hal alur kerjanya, hal ini dikarenakan Service Desk merupakan sebuah fungsi dan bukan proses, sehingga pada dasarnya Service Desk tidak memiliki workflow. Service Desk dalam pekerjaanya sebenarnya adalah mengerjakan proses Incident Management atau Request Fulfillment, dimana persamaannya adalah sebagai berikut:
      1. Service Desk adalah sebagai Single-Point-of-Contact, jadi semua telpon dan laporan mengenai incident dan request direkomendasikan semuanya melalui Service Desk
      2. Service Desk merupakan First-Line Support, sedangkan tim Technical Support berada di Second-Line dan Third-Line Support
      3. Vendor bisa ditempatkan pada Third-Line Support atau N-Line support tergantung ada berapa pembagian group internal

      Berikut ini contoh dari flow yang dilakukan oleh Service Desk

      Service Desk Workflow

  5. hasyim berkata:

    Dear Pak Dede,
    Pak Dede saya sangat tertarik dengan bahasan yang bapak share.
    Saya ada pertanyaan, bagaimana seandainya service desk dilakukan outsourcing ? apa yang harus kami lakukan dan kriteria apa yang harus dipilih/ditentukan?
    Untuk mendapatkan perhitungan total tarif outsource dasar yang digunakan sebaiknya apa ya pak?

    terima kasih.
    hasyim

    • Dede Mulyana berkata:

      Dear Pak Hasyim,

      Maaf baru bisa balas karena kebetulan saya terlibat dibeberapa project.

      Untuk menjawab pertanyaan mengenai outsourcing, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
      1. Pastikan organisasi anda memiliki prosesnya terlebih dahulu, atau apabila outsourcing company menawarkan prosesnya pastikan itu sesuai dengan kondisi orgnisasi anda.
      2. Apapun tools-nya yang dipakai oleh service desk, organisasi anda adalah pemilik datanya, oleh karena itu akses si service desk terhadap data tersebut harus didefinisikan dengan jelas.
      3. Anda harus tugaskan PIC internal organisasi anda untuk menjadi supervisor dari pekerjaan service desk. Biasanya dari outsourcing company juga akan menugaskan seorang atau lebih supervisor.

      Kemudian kriteria apa yang bisa dijadikan penilaian anda terhadap outsourcing company, beberapa hal berikut ini bisa anda jadikan sebagai masukan:
      1. Jumlah customer dari si outsourcing company, hal ini untuk melihat seberapa besar keseriusan mereka dalam menjalankan bisnis outsourcing service desk
      2. Memiliki contact center / call center / command center sendiri, hal ini untuk melihat apakah si perusahaan tersebut memang membangun kapabilitasnya dlm bisnis outsourcing atau hanya menjual orang untuk ditempatkan diperusahaan-perusahaan
      3. Apakah orang-orang service desk yang akan ditempatkan tersebut sudah mengerti mengenai konsep ITSM / ITIL, misalnya dengan melihat apakah mereka memiliki sertifikat ITIL Foundation.
      4. Apabila memungkinkan, minta mereka mendemonstrasikan atau mengusulkan proses yang mereka tawarkan yang sesuai dengan organisasi anda. Dari sana bisa terlihat apakah outsourcing company memiliki kapabilitas untuk mendisain proses atau hanya mengikuti proses
      5. Outsourcing company yang bagus akan datang dengan sebuah proposal/draft SLA yang bagus pula. SLA tersebut sudah menggambarkan keterkaitan dengan SLA lainnya, bahkan mereka sudah memberikan semacam acuan untuk membuat OLA di internal organisasi anda
      6. Yang terkahir dan tidak kalah pentingnya adalah, outsourcing company sudah memiliki semacam Knowledge Management System yang dapat dijadikan acuan oleh mereka dalam pemecahan masalah/pencarian resolusi atas masalah yang timbutl.

      Sementara untuk pricing/tarif memang banyak pendekatannya, diantaranya adalah:
      1. Manday basis
      2. pay per call
      3. Warm body (stand by personil)
      4. Jumlah User organisasi anda

      Masing-masing pendekatan ada kelebihan dan kekurangannya, yang pasti anda harus simulasikan berbagai pendekatan penghitungan tarif tersebut dan identifikasi pendekatan mana yang paling sesuai untuk organisasi anda.

      Semoga membantu

  6. Zakaria berkata:

    Dear Pak

    Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih atas pencerahannya..

    Kantor kami sedang membuat rancangan untuk mengimplementasikan manajemen layanan yang mengabungkan tiga jenis layanan :
    ex:
    1.IT
    2.Permaslahaan umum terkait organisasi
    3…lain3

    Setiap permasalahan ditanganni oleh masing2 divisi tapi akan dikomando oleh divisi IT dalam satu aplikasi.

    Pertanyaannya:

    1. kira2 modelnya seperti apa?
    2. mohon contoh flowchart bisnis prosess

    demikian mohoj pencerahannya..

    regards

    zaki

  7. Zakaria berkata:

    Dear Pak

    Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih atas pencerahannya..

    Kantor kami sedang membuat rancangan untuk mengimplementasikan manajemen layanan yang mengabungkan tiga jenis layanan :
    ex:
    1.IT
    2.Permaslahaan umum terkait organisasi
    3…lain3

    Setiap permasalahan ditanganni oleh masing2 divisi tapi akan dikomando oleh divisi IT dalam satu aplikasi.

    Pertanyaannya:

    1. kira2 modelnya seperti apa?
    2. mohon contoh flowchart bisnis prosess

    regards

    zaki

  8. tony niode berkata:

    dear pak,

    saya mempunyai study case yang agak susah tentang ITIL, mungkin anda bisa memberi masukan ke saya tentang study case ini, bisakah saya kirim ke email anda tentang study case saya mengenai ITIL ini

  9. orie berkata:

    pak dede, saya sudah memiliki sertifikat untuk ITIL Foundation V3, posisi saya sebagai config librarian. mohon advice training ITIL yang perlu saya ikuti untuk nextnya
    Thx

  10. ryan berkata:

    dear pak,

    pak mohon bantuan nya bisa tolong kasih 1 contoh prosedur untuk request fullfilment ga ? saya mendapat study kasus yg membahas prosedur request fullfilment.. thx sebelumnya

  11. Fadil berkata:

    Dear Pak Dede..

    Saya sudah beberapa kali mengunjungi Blog Bapak, namun saya hanya sebagai silent reader saja..hehe

    Saya seorang mahasiswa magang di salah satu BUMN di Indonesia. Di perusahaan tersebut, saya diikutsertakan dalam proses implementasi ITIL untuk peningkatan layanan operasional perusahaan. Untuk itu, saya diminta untuk membuat kuesioner gap analysis tentang layanan IT dari dua pihak (pemberi layanan dan pengguna layanan).
    Nah, yang saya mau tanyakan Pak, apakah Bapak bisa membantu saya, sekiranya ada template kusioner tentang gap analysis tersebut dalam bahasa Indonesia, karena sulit sekali menemukan sumber berbahasa Indonesia yang mudah dimengerti seperti di Blog Bapak ini..

    Terima kasih Pak.

    • Dede Mulyana berkata:

      Pagi Mas Fadil,

      Sebelumnya terima kasih telah mengunjugi Blog kami, dan mohon maaf saya baru merespons hari ini karena kesibukan di project dan mengajar Mas.

      Mudah-mudahan saya bisa membantu, silahkan untuk mengirimkan email langsung ke dede.mulyana@yahoo.co.id

      Terima kasih

      • Asep Kurniawan berkata:

        Assalamualaikum. .
        maaf ikut nimbrung. hehe
        Permasalahan saya hampir sama dengan mas Fadil di atas, saya mahasiswa Teknik Informatika yang sedang melakukan penelitian di PT.PLN tingkat UPJ tentang implementasi SERVICE DESIGN pada ITIL V3. Saya masih bingung membuat pertanyaan-pertanyaan untuk kuisioner, untuk itu saya memohon bantuannya dari Pak Dede agar memberi referensi template kuisioner dan beserta contoh studi kasus dari setiap proses-proses yang dicakup dalam tahapan Service Design.
        email: kurniawan.as17@gmail.com
        Terimakasih Pak.

    • yossi berkata:

      Dear Pak Dede,

      apakah saya juga bisa dikirimkan via email tempate kuisioner tentang gap analysis tentang layanan IT? friday.yosi@gmail.com

      Terimakasih

  12. sachikodigni berkata:

    Pagi Pak Dede,

    saya adalah salah tau karyawan yang mempunyai posisi di bagian data center

    dan saya diminta untuk meriset ITIL dan COBIT untuk diterapkan di perusahaan, sebenarnya saya belum sepenuhnya mengerti konsep dari kedua hal tsb, Saya juga sudah beberapa kali membaca blog Anda. dan ada beberapa hal yang saya ingin tanyakan.

    mungkin yang pertama-tama saya ingin tanyakan,

    bagaimana ya cara mengukur suatu perusahaan jika mau mengimplementasikan COBIT atau ITIL, yang saya maksud adalah misalnya perusahaan saya levelnya IT service managementnya atau IT governance sudah sampai mana ? mungkin lebih ke matriks pengukurannya.

    Terima Kasih.

  13. Nizar Kahfi berkata:

    Dear Pak,

    Nama saya nizar, saya alumni PTS di jakarta dengan bidang konsentrasi di audit sistem informasi. saya memiliki rencana untuk tahun depan akan mengambil setifikasi CISA, namun hingga saat ini saya masih bingung untuk mencari referensi2 untuk CISA examnya, dapatkah bapak bersedia memberikan informasi kepada saya mengenai referensi2 yang dapat saya gunakan untuk belajar dalm rangka persiapan CISA exam.

    mohon bantuannya pak, tolong agar bersedia menjawab di email : nizar.kahfi@live.com.

    Wass.wr.wb.

  14. Ahmad Fauzi berkata:

    waktu kuliah sy pernah dapat materi IT Governance (cobit dan itil) namun sya belum menguasai, skrang sy ingin memperdalam dan menguasai tidak sekedar tau, tapi secarapraktis ingin tahu tahapan-tahapan yang harus dilakukan supaya hasilnya baik, karna kalau setengah bisa tidak maksimal danmengecewakan, selain itu saya ingin dapat sertifikat ITIL, kalau ngikuti di mas dede brpa biayanya, kalau ngundang ke malang brp biayanya, kebetulan saya dari malang

    mohon tanggapannya, trimakasih

  15. munir berkata:

    Dear Pak Dede,
    dalam konteks incident management waktu resolusi adalah:
    – dari incident di daftarkan s/d resolusi diberikan dan disetujui oleh user
    yang jadi pertanyaan saya adalah terkait SLA resolusi misalkan:
    1 incident SLAnya 3 hari, hasil resolusi kita adalah 2 hari (within SLA) akan tetapi karena usernya tidak ada karena (cuti, business trip etc) konfirmasi tidak bisa kita lakukan diakhir resolusi.
    yang jadi pertanyaan apakah kita tetap menunggu user konfirmasi (konsekuensi melanggar SLA) atau ada cara lain. trims atas sharingnya

    • Dede Mulyana berkata:

      Dear Pak Munir,

      Dalam sebuah lifecycle tiket Incident, biasaya sebuah tiket akan melalui beberapa status (seperti terlihat dalam contoh dibawah)

      Incident Status & SLA

      Pengukuran SLA, dilakukan dari mulai tiket dicatat sampai statusnya “resolved“. Sedangkan pada masa konfirmasi, SLA sudah berhenti, sehingga tidak ada lagi SLA breach akibat user tidak bisa atau susah dikonfirmasi. Dibeberapa kasus implementasi, walaupun waktu tunggunya tidak diukur SLA, masih akan mengakibatkan banyaknya tiket yang belum “closed“, sehingga dibuatlah kesepakatan dengan customer/user untuk memberikan jangka waktu x hari sebagai waktu tunggu. Apabila tidak ada konfirmasi dalam waktu x hari tersebut, maka tiket akan automatic closed atau ditutup oleh Admin.

      Demikian penjelasannya, semoga memberikan pencerahan.

      Tks

  16. sarah adilah berkata:

    salam pa dede,
    saya mahasiswi yang mau riset menggunakan ITIL versi 3.
    tempat riset saya di inspektorat jenderal kemenperin. nah, saya riset untuk e-audit yang merupakan alih media dari dokumentasi menjadi digital. kira-kira untuk saya audit dengan ITIL saya pake service apa ya? saya benar-benar awam dengan ITIL.
    mohon penjelasannya, terima kasih.

    • Dede Mulyana berkata:

      Pagi Mbak Sarah,

      Ada beberapa hal yang ingin saya klarifikasi terlebih dahulu:
      1. Tujuan dari penelitian dan audit tersebut apa ya?
      2. Apa sebetulnya obyek penelitian dan audit dari alih media dokumentasi menjadi digital?
      3. Saya jelaskan bahwa ITIL bukan merupakan audit tools atau bisa disebut juga bukan merupakan auditable framework, jadi yang bisa dilakukan adalah assessment kesiapan atau kematangan implementasi ITIL

      Kalau saya analisa berdasarkan judul penelitian anda, sepertinya kita harus diskusi lebih banyak terlebih dahulu sebelum anda memakai ITIL sebagai audit tools dalam proyek anda.

      Silahkan email ke dede.mulyana@yahoo.co.id

      Terima kasih

      • Sami Kandha Dipura berkata:

        menanggapi komentar Bapak bhw ITIL bukan merupakan audit tool, kebalikan dengan yg saya alami, skrg ini sy sedang melakukan penelitian tentang cara mengaudit sebuah SI/Sistem TI dengan menggunakan ITIL, apapun SI/sistem TI tersebut, kenyataannya ITIL bisa digunakan sebagai auditor, agak susah memang, krn sy harus membuat instrumen khusus yg disarikan dari ITIL kemudian dg instrumen tsb dijadikan sebagai gap analysis tool, kurang lebih sy membuat 1000 pertanyaan berdasar ITIL untuk SI/sistem TI manapun. Lalu dibuatlah penilaian. Wlp SI/sistem TI yg dijadikan obyek penelitian sama sekali blm/tdk menerapkan ITIL.

      • Dede Mulyana berkata:

        Sore Pak Sami, terima kasih tanggapannya. Tentunya boleh saja kita membuat audit tools dari framework apapun, misalnya ITIL, PMBOK (framework Project Management), MoR (Management of Risks), atau framework lainnya, tentunya dengan kaidah-kaidah yang biasa dipakai dalam membuat sebuah perangkat audit, bahkan mungkin melalui research dan pembuktian sebelum dijadikam sebuah standard audit.

        Namun memang, secara original ITIL sendiri bukan tools untuk melakukan audit, jadi perlu effort seperti yang dilakukan Pak Sami untuk membuat audit tools berdasarkan ITIL.

        Yang paling dekat adalah ISO 20000 yang dapat dijadikan sebagai auditable framework utk ITSM, hanya fokusnya bukan aplikasi tapi layanan IT dan proses ITSM.

        Mudah-mudahan hasil penelitiannya bisa dishare di itilindo ya Pak.

        Good Luck for your research

  17. Roni berkata:

    Aslm kang dede. Ada org bertanya pda saya tentang relasi antara ITILv3 dengan sertifikasi ISO 20000. Apakah ada keharusan jika ingin menerapkan ISO 20000 maka sebuah perusahaan harus sudah menerapkan semua best practice yang direkomendasikan oleh ITILv3?
    Mohon penjelasannya. Terima kasih.

    • Dede Mulyana berkata:

      Waalaikumsalam Pak Roni,

      Dalam ISO 20000 tidak disebutkan dan tidak diharuskan untuk mengimplementasikan ITIL sebelum sertifikasi ISO 20000. Namun demikian, ISO sendiri menyatakan bahwa implementasi ITIL merupakan step-stone yang bagus untuk mendapatkan sertifikasi ISO 20000, tetapi tidak ada keharusan.

      Namun penjelasan saya secara praktikal adalah sebagai berikut:
      1. Ketika anda ingin menerapkan ISO 20000, anda bisa langsung mengacu kepada dokumen ISO 20000 Part-1 (Spesifikasi) dan ISO 20000 Part-2 (Code of Practice)
      2. Dalam kedua dokumen tersebut, untuk proses-proses seperti Incident Management, Problem Management dan yang lainnya, pasti anda tidak akan mendapatkan petunjuk yang mencukupi (kurang detail) mengenai bagaimana proses tersebut dijalankan dan dibangun. Sehingga, anda harus cari best practicenya dalam ITIL
      3. Dengan demikian anda tidak kehilangan fokus dalam implementasi ISO 20000 tetapi juga anda mendapatkan guidance yang mencukupi bagaimana membangun dan menjalankan proses-proses yang menjadi object audit

      Namun apabila sebuah organisasi sudah mengimplementasikan ITIL terlebih dahulu, justru menjadi nilai tambah atau keuntungan, karena hanya tinggal menambahkan aspek Sistem Manajemen saja untuk mengimplementasikan dan mendapatkan sertifikasi ISO 20000.

      Demikian penjelasannya semoga membantu

      tks

  18. Yth, pak dede .
    pak saya defi mhasiswi dari UIN Suska Riau.
    saya mau brtanya .
    di organisasi mna sjakah ITIL bisa diterapkan ?
    apakah ITIL bisa diterapkan diprguruan tinggi pak ?

    trimakasih sbelumnya pak

  19. beny Subendy berkata:

    Dear Dede,

    Saya baru ingin menguasai ITIL di tempat saya bekerja seperti apa perhitungan RSD (resolve by ServiceDesk) apakah jumlah incedent yang dikerjakan Helpdesk di bagi dengan total ticket keseluruhan atau dibagi dengan yang dikerjakan heldesk saja

    • Dede Mulyana berkata:

      Hi Pak Beny,

      Maaf Pak baru reply. Terkait dengan pertanyaan anda, apabila RSD menjadi KPI Service Desk maka perhitungannya adalah rasio jumlah Incident yang diselesaikan oleh Service Desk terhadap Total ticket keseluruhan.

      Tetapi ada yang harus diperhatikan, apakah ada ticket-ticket yang langsung diassign ke “Expert Group”, misalnya masalah terkait security seperti intrusion terhadap network yang langsung diforward ke tim Security atau incident terkait ERP yang langsung ditangani oleh tim ERP Support. Apabila terdapat ticket dengan kategori tersebut, sebaiknya diexclude dar perhitungan.

      Saran saya, RSD menjadi salah satu saja dari KPI atau pengukuran kinerja Service Desk. Untuk menghindari Service Desk terlalu mengejar resolusi sendiri yang mengakibatkan waktu yang dimiliki tim support group lain menjadi habis atau menjadi tidak tertanganinya incoming call yang terus datang, maka disarankan untuk memiliki pengukuran lainnya dan dilakukan pembobotan untuk setiap ukuran tersebut. Contoh-contoh KPI Service Desk lainnya:
      – Resolution on first response/contact
      – Response Time
      – Incorrect Assignment by Service Desk
      – dll.

      Mudah-mudahan menjawab Pak.

      Tks

  20. beny Subendy berkata:

    Dear Pak Dede,

    Terima kasih atas jawabanya, untuk perhitungan RSD ini apakah
    apakah ada referensinya bahwa ticket yang langsung di assigne ke expert itu bisa di exclude dari perhitungan..?

    karena saya ada kendala, hampir 1/4 nya ticket tsb di kerjakan oleh expert
    bukan hasil resolve oleh helpdesk

    Terima Kasih

  21. Suci Rahmadianti berkata:

    Dear pak dede..,
    Kapan diadakan lagi training dan workshop ITIL ?..kebetulan unit IT di kantor kami sedang mencari pengelola training yang bagus untuK ITIL..,kami membutuhkan referensi dari bapak…

    Terima kasih

  22. igo2cyber berkata:

    Dear pak Dede
    saya sedang membuat karya ilmiah tentang perancanga organisasi TI tapi arahnya utk penggorganisasi berdasarkan layanan TI, kata pembimbingku framework yg dipake ITIL. langkah awal yg paling bingung metode penelitian aja belum kebayang seperti apa metodenya. mudahan pak Dede bisa memberikan arahan yg lebih mudah dipahami dan mohon bantuannya ada ga best practice atau studi kasus yg membahas masalah/topik yg sama dgn yg saya skrg lakukan. saya sangat membutuhkannya ASAP.
    terima kasih banyak pak Dede

  23. Hendrick berkata:

    salam kenal pak dede,

    pak saya sedang tesis. saya mngambil ttg ITIL v3 Event Management pada divisi ITOC(IT Operation center). saya ingin bertanya ttg apakah event tersebut ada matriks utk perhitungannya. karna saya di bab 4 agak stuck, soalnya saya ada data monitoring dan data log dr monitoring itoc nya. cuma saya bingun dalam mengolah datanya. hendrick.ronald88@gmail.com itu email saya kl bapak ada pencerahan.

    terima kasih

  24. rinaldi berkata:

    salam kenal pak dede
    saya sedang membuat tesis tentang tatakelo TI di bkd rencananya saya akan menggunakan frame work ITIL dan saya tidak begitu menguasai ITIL ini pak dede bisa kasih gambaran gak apa yang mestinya di kerjakan makasih sebelumnya pak dede

  25. justney berkata:

    selamat siang pak Dede,
    saya mahasiswa MTI ITB yang saat ini sedang menyusun tesis mengenai PM framework untuk instansi saya, Badan Pusat Statistik. Tulisan bapak mengenai COBIT dan ITIL sangat menambah informasi saya, karna terus terang agak susah mencari referensi COBIT dan ITIL dalam bahasa Indonesia.
    ada yang ingin saya tanyakan mengenai ITIL, bagaimana cara mengukur kesiapan atau kematangan untuk implementasi ITIL? assessment seperti apa yg digunakan?
    Terima kasih sebelumnya, pak Dede.

  26. ade berkata:

    Assalamu ‘alaikum wr.wb
    saya tertarik dengan bentuk layanan ITIL ini pak. dan saya mo nanya
    1. apa saja ruang lingkup dan tujuan dari pada ITIL pak
    2. bisa digambarkan kinerja ITIL itu seperti apa saja pak
    3. framework apa saya yang memiliki kesamaan dengan ITIl pak

    terimakasih pak dede, semoga sukses selalu

  27. Risa berkata:

    Pak dede, senang skali bisa ketemu blog ini.. 🙂

  28. rara berkata:

    maaf saya mau tanya, kalau tools untuk audit dengan ITIL sendiri yang rekomendasi dan free apa ya? saya sdang mengerjakan TA mngenai audit SI dengan ITIL, akan sangat membantu apabila ada tools nya, terima kasih sebelumnya. senang bisa ketemu blog ini

  29. Agung Wirawan berkata:

    Permisi Pak, saya mau bertanya.
    Saya sedang mengerjakan skripsi tentang ITIL pada sebuah bank swasta, yang saya analisis adalah pada manajemen resiko menggunakan framework ITIL v3 pada bank tsb.
    Apakah bapak bersedia menjelaskan secara singkat bagaimana mengimplementasikan manajemen resiko dengan ITIL?
    Saya juga ingin bertanya, apakah bapak tahu referensi buku atau web tentang teori2 ITIL?
    Terima kasih, mohon balasannya

  30. Ahmad Fauzi berkata:

    Assalamu’alaikum. Pak Dede, saya sudah kirim ke email terkait konsultasi ITIL, semoga bapak bisa membantu. Trims

  31. Agung Wirawan berkata:

    Hallo Pak Dede

    saya mempunyai study case yang agak susah tentang ITIL, mungkin anda bisa memberi masukan ke saya tentang study case ini, bisakah saya kirim ke email anda tentang study case saya mengenai ITIL ini
    Terima kasih

  32. fahmy arfiandi berkata:

    assalamaualaikum pak,saya mau bertanya

    saya mahasiswa sistem informasi yang sedang mengerjakan skripsi tentang maturity level yang mengacu service operation pada ITIL V3,data yang saya butuhkan berupa hasil kuesioner yang diisikan oleh beberapa responden di suatu perusahaan
    yang menjadi pertanyaan saya,untuk pembuatan pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner saya harus merujuk ke bagian mana dalam service operation tersebut
    terimakasih dan mohon bantuannya

  33. Pak saya masih bingung tentang metodologi penelitian (seperti tahap2) yang harus dilakukan ketika memakai framework ITIL pada bagian service operation – manajemen insiden dan manajemen even ?

  34. Boy berkata:

    pak saya mau bertanya, dari ke lima domain ITIL V3 service strategy, service design, service transition, service operation, sampai continual service improvement dari masing-masing domain tersebut, siapa yang mempunya peran dan tanggung jawab dalam merumuskan kedalam suatu organisasi atau perusahaan. terima kasih dan mohon bantuannya untuk kelancaran skripsi saya.

  35. Kang, saya bekerja di government (pemerintah provinsi) dan kebetulan diposisi administrator aplikasi, langkah-langkah apa yang harus saya lakukan untuk pengembangan pelayanan informasi ke publik..

  36. Hana Atika berkata:

    Asssalamu’alaikum wr. wb.
    Pak, bagaimana cara membuat kuesioner ITIL V3 domain service operation ?

  37. Rizki berkata:

    Ass pak, bagaima cara membuat pertanyaan kuesioner Framework ITIL V3 domain Service Operation. Terimakasih

  38. Vera Adelia berkata:

    Assalamualaikum pak..

    Saya sedang melakukan penelitian Tugas Akhir mengenai Perancangan EA dengan mengunakan TOGAF ADM, namun ingin saya rancang dengan mengacu pada pendekatan ITILV3 sebagai Best Practice nya, kira-kira seperti apa korelasi antar keduanya? apa memungkinkan untuk bisa digunakan? karena nantinya Perancangan EA : Blueprint ini diharapkan mampu membantu perusahaan dalam mencapai keselarasan bisnis dan teknologi. Mohon pencerahannya pak..
    Terimakasih

  39. KHAIRIL ANAM berkata:

    Assalamu’alaikum.wr.wb.
    Maaf ikut nimbrung, kebetulan saya jaga membutuhkan modul yg berkaitan dengan ITIL V3. kalau boleh modolnya bisa dibagi. Alamat email khairilanam4545@gmail.com

  40. Mohon maaf saya mau bertanya mengenai tugas kuliah saya yaitu melakukan penelitian dengan menggunakan service operation yang objek nya di kantor kepala desa nah yang saya mau tanyakan disini pertanyaan yang harus saya buat untuk mengambil data sebagai keperluan tugasnya mengenai service operation yang ada di kantor kepala desa tersebut? Mohon pendapatnya atau penjelasannya terimakasih 🙏

Tinggalkan komentar